Jumat, 25 Maret 2016

KRIDA SURVIVAL




Krida Survival


SKK Krida Survival
a. SKK Jenis - Jenis Tumbuhan
b. SKK Jenis - Jenis Binatang
c. SKK Hutan Gunung Ralasuntai
I.              PENDAHULUAN
Di alam bebas kita tadak mungkin tahu apa yang akan terjadi, kadang kita bisa terjabak di dalam situasi dimana kita berada ditempat dan situasi yang tidak kita inginkan. Dari sini pengetahuan tentang Survival sangat di butuhkan
Guna mempermudah pelaksanaan survival kita dapat menggunakan arti kata survival sbb :
S –         Sadarilah sungguh-sungguh situasi kita
U –         Untung malang tergantung ketenangan kita
R –         Rasa takut dan panik harus kita kuasa
V –         Vakum berarti kekosongan, isilah segera
I –          Ingatlah dimana kita berada
V –         Vivo (vivere) berarti hidup, hargailah hidup
A –         Adat istiadat perlu ditiru
L –          Latihlah diri kita dan belajarlah selalu          


Dari uraian diatas dapat disimpulkan difinisi dari survival, yaitu :
-        Suatu usaha untuk mempertahankan hidup dalam keadaan darurat dan berusaha untuk mengatasinya dengan memanfaatkan potensi yang ada.
-           Perjuangan untuk hidup.
Survival sendiri terdiri dari survival darat dan survival laut. Dapat dibagi lagi berdasarkan jenis medannya, sehingga dikenal :
a. Survival di hutan.
b. Survival di laut.
c. Survival di padang pasir.
d. Survival di kutub.

A.        Pedoman yang harus digunakan

Hiduplah dengan segala yang ada disekitar kita, jangan menggantungkan diri pada bantuan orang lain untuk menyelesaikan tugas.
Dalam kalimat diatas pedoman yang harus digunakan adalah pedoman untuk HARUS HIDUP yang berarti :
H – Hadapilah situasi sulit dengan tenang dan bijaksana
A – Akal merupakan senjata ampuh
R – Rasa takut harus dihilangkan
U – Usaha melepaskan diri dari berbagai hal
S – Semangat dan tekad untuk mepertahankan hidup
H – Hormati adat setempat
I – Istirahat
D – Jangan sampai terjebak
U – Usahakan selamat dan jaga kesehatan
P – Praktekkan

Dalam Teknik Jungle Survival, secara umum teknik ini dibagi menjadi dua macam tindakan. Tindakan yang pertama adalah tindakan secara umum atau biasa dikenal oleh para pencinta alam dengan teori STOP. Tindakan berikutnya adalah tindakan pada saat terjadi musibah. Baiklah, mari kita mulai membicarakan tentang beberapa tindakan secara umum.

B.      Tindakan Umum
Dalam menghadapi situasi yang sulit berusahalah untuk tetap tenang, istirahat yang cukup, perhatikan kondisi tubuh. Dan ingat pedoman STOP

S = Stop, berhenti dan beristirahat
T = Thinking, berfikir dan menyadari masalah yang dihadapi
O = Observe, mengamati keadaan sekeliling
P = Planning, membuat rencana mengenai tindakan yang akan dilakukan.

Problem yang dihadapi seseorang akan lebih banyak daripada berkelompok, karena semua resiko yang akan terjadi hanya dihadapi sendirian. Jangan bertindak sendiri sendiri jika survivor lebih dari satu orang.
Adanya pembagian tugas dan kerjasama kelompok dapat menghemat waktu dan tenaga. Demikian juga masalah psikologis akan lebih teratasi.
Tumbuhkan rasa kebersamaan berkelompok dan toleransi antar individu. Pilih salah seorang yang dianggap mampu untuk jadi pemimpin. Buatlah rencana dan ambil keputusan berdasarkan musyawarah.


C.         Tindakan Saat Musibah
Beberapa pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk tetap tinggal di lokasi dan menunggu pertolongan tim SAR adalah :
* Survivor mengetahui bahwa telah terindeks oleh hubungan radio. Atau rute perjalanan ada yang mengetahui.
* Cari daerah terbuka untuk memudahkan tim SAR mengetahui dan bisa melakukan komunikasi lapang.
* Cari lokasi yang terdapat sumber air dan persediaan makanan.
  1.        Menangani survivor yang menderita
Tindakan yang perlu dilakukan :
          Rawat survivor yang menderita atau sakit
      Membuat tempat berlindung yang aman dari cuaca buruk dan hewan yang berbahaya
     Hemat persediaan makanan yang ada dan berusaha untuk mencari tambahan di sekitar  lokasi
   Siapkan dan buatlah tanda darat ke udara dengan piroteknik maupun dengan benda lainnya. Seperti smoke signal, flare, cermin, kain warna kontras, asap hasil membakar sampah, dan lain lain.

2.             Tindakan bila meninggalkan lokasi :
1.    Siapkan bahan dan perlengkapan yang berguna dan dapat dibawa dalam perjalanan
2.    Tentukan arah yang dituju berasarkan kompas, matahari, atau alat penunjuk lainnya.
3.   Tinggalkan pesan yang berisi jumlah survivor, kondisi fisik, perlengkapan dan bahan    yang dibawa, serta arah yang dituju
4.    Buatlah jejak yang jelas selama melakukan perjalanan
5.   Ikuti punggungan gunung dan jangan mengikuti lembah atau sungai apabila berada di daerah pegunungan
6.    Carilah makanan dan air sebelum persediaan yang dibawa habis
7.  Cari dan buatlah tempat perlindungan atau bivak dan hindari melakukan perjalanan malam
8.  Buatlah perapian untuk memasak, menghangatkan tubuh untuk melindungi diri dari serangga dan binatang buas.

3.             Beberapa hal yang harus diingat bila survivor adalah sebuah kelompok:
1.            Setiap kegiatan survival harus terorganisir
2.            Tentukan hanya satu pemimpin
3.            Kembangkan rasa ketergantungan
4.                        Dalam keadaan apapun pemimpin harus siap mengambil keputusaan dan kelompok harus dalam keadaan utuh.
4.             Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain : 

         a. Ketegangan dan panik    Pencegahan :
- 
 Sering berlatih
- 
 Berpikir positif dan optimis
- 
 Persiapan fisik dan mental


          b. Matahari / panas
- 
 Kelelahan panas
- 
 Kejang panas
- 
 Sengatan panas
    Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- 
 Penyakit akut/kronis
- 
 Baru sembuh dari penyakit
- 
 Demam
- 
 Baru memperoleh vaksinasi
- 
 Kurang tidur
- 
 Kelelahan
- 
 Terlalu gemuk
- 
 Penyakit kulit yang merata
- 
 Pernah mengalami sengatan udara panas
- 
 Minum alkohol
- 
 Dehidrasi
    Pencegahan keadaan panas :
- 
 Aklimitasi
- 
 Persedian air
- 
 Mengurangi aktivitas
- 
 Garam dapur
- 
 Pakaian :
- 
 Longgar
- 
 Lengan panjang
- 
 Celana pendek
- 
 Kaos oblong


         c. Serangan penyakit
- 
 Demam
- 
 Disentri
- 
 Typus
- 
 Malaria


         d. Kemerosotan mental   Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris   Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah   Keadaan lingkungan mencekam   Pencegahan : Usahakan tenang   Banyak berlatih.

        e. Bahaya binatang beracun dan berbisa   Keracunan   Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang   mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.   Penyebab : Makanan dan minuman beracun   Pencegahan : Air garam di minum   Minum air sabun mandi panas   Minum teh pekat   Di tohok anak tekaknya  

        f. Keletihan amat sangat   Pencegahan : Makan makanan berkalori   Membatasi kegiatan

         g. Kelaparan

         h. Lecet

     i. Kedinginan   Untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian   Membuat Bivak (Shelter)   Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin   Macam :
a. Shelter asli alam    Gua : Bukan tempat persembunyian binatang    Tidak ada gas beracun    Tidak mudah longsor.
    Shelter buatan 
Mengatasi Gangguan Binatang

a. Nyamuk
• Obat nyamuk, autan, dll
• Bunga kluwih dibakar
• Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir 
      nyamuk
• Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk


b. Laron
• Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan


c. Lebah
Apabila disengat lebah :
• Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
• Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
• Jangan dipijit-pijit
• Tempelkan pecahan genting panas di atas luka


d. Lintah
Apabila digigit lintah :
• Teteskan air tembakau pada lintahnya
• Taburkan garam di atas lintahnya
• Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
• Taburkan abu rokok di atas lintahnya


e. Semut
• Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
• Letakkan cabe merah pada jalan semut
• Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut


f. Kalajengking dan lipan
• Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
• Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
• Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
• Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
• Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan


g. Ular
·                    Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
• Perangkap model menggantung
• Perangkap tali sederhana
• Perangkap lubang jerat
• Perangkap menimpa
• Apace foot share
Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon

·                    Membaca Jejak
Jenis :
• Jejak buatan : dibuat oleh manusia
• Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
• Jenis binatang yang lewat
• Arah gerak binatang
• Besar kecilnya binatang
• Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
• Kotoran yang tersisa
• Pohon atau ranting yang patah
• Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

Ø                  AIR
 
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
1. Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan

2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut

3. Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan

5.                  MAKANAN
Patokan memilih makanan :
• Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
• Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
• Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
• Batang pohon pisang (putihnya)
• Bambu yang masih muda (rebung)
• Pakis dalamnya berwarna putih
• Sagu dalamnya berwarna putih
• Tebu
Dari daunnya :
• Selada air
• Rasamala (yang masih muda)
• Daun mlinjo
• Singkong
Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
• Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
• Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
• Mempunyai warna mencolok
• Baunya tidak sedap
• Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
• Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Lebah , larva, madu
• Siput
• Kadal : bagian belakang dan ekor
• Katak hijau
• Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
• Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu laut
• Mengandung bau yang khas : sigung

6.              APIBila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3. Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
• Perlengkapan memancing
• Pisau
• Tali kecil
• Senter
• Cermin suryakanta, cermin kecil
• Peluit
• Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
• Tablet garam, norit
• Obat-obatan pribadi
• Jarum + benang + peniti
• dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar